5 Platform AI yang Sering Digunakan Masyarakat Indonesia
5 Platform AI – Perkembangan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) telah membawa perubahan besar dalam kehidupan sehari-hari masyarakat, termasuk di Indonesia. Mulai dari pekerjaan, pendidikan, hiburan, hingga layanan digital — AI kini menjadi bagian penting dari berbagai aktivitas. Masyarakat Indonesia pun mulai akrab dan memanfaatkan beragam platform AI yang hadir dalam bentuk aplikasi, situs web, maupun fitur-fitur pintar dalam layanan digital.
Berikut ini adalah 5 Platform AI yang paling sering digunakan masyarakat Indonesia, lengkap dengan penjelasan manfaat dan cara penggunaannya:
1. ChatGPT (OpenAI)
Fungsi Utama: Asisten virtual berbasis teks yang mampu menjawab pertanyaan, membantu menulis, menerjemahkan, membuat ide konten, hingga menjelaskan konsep rumit.
Mengapa Populer di Indonesia?
ChatGPT sangat populer di kalangan pelajar, content creator, penulis, dan pekerja kantoran di Indonesia karena kemampuannya membantu menyelesaikan tugas dengan cepat dan efisien. Bahasa Indonesia juga sudah didukung dengan baik, sehingga memudahkan pengguna lokal.
Contoh Penggunaan:
- Menyusun artikel blog
- Membuat caption media sosial
- Menjawab pertanyaan tugas sekolah
- Membuat template surat atau dokumen
2. Google Bard (Gemini)
Fungsi Utama: Asisten AI dari Google yang bisa menjawab pertanyaan berbasis data terkini, menganalisis teks, serta terintegrasi dengan ekosistem Google.
Kelebihan:
Bard terintegrasi dengan layanan Google lainnya seperti Google Search, Gmail, dan Google Drive, yang membuatnya sangat nyaman digunakan oleh pengguna Android dan pengguna ekosistem Google.
Alasan Digemari di Indonesia:
- Akses gratis dan mudah
- Relevan untuk mencari informasi atau ide cepat
- Cocok untuk pengguna yang sudah familiar dengan Google
3. Canva AI (Magic Write, Background Remover, dll)
Fungsi Utama: Membantu membuat desain visual dengan cepat menggunakan AI, seperti menulis caption otomatis, menghapus latar belakang gambar, dan menghasilkan desain otomatis.
Mengapa Disukai di Indonesia?
Banyak UMKM, pelajar, dan kreator konten di Indonesia menggunakan Canva karena tampilannya yang mudah dipakai dan hasil desain yang menarik. Fitur AI seperti “Magic Write” membantu membuat konten secara instan dan efisien.
Contoh Penggunaan:
- Membuat desain promosi bisnis
- 333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333Membuat presentasi sekolah
- Mengedit konten media sosial
4. TikTok AI Features
Fungsi Utama: TikTok telah menyematkan berbagai Teknologi AI dalam aplikasinya, seperti filter video otomatis, efek suara, serta rekomendasi konten berbasis algoritma pintar.
Kenapa Digemari?
Indonesia adalah salah satu negara dengan jumlah pengguna TikTok tertinggi di dunia. Penggunaan AI di TikTok membantu konten kreator lokal dalam mengedit video dan menjangkau audiens lebih luas.
Contoh Fitur AI:
- Auto-caption (tulisan otomatis pada video)
- AI filter wajah dan suara
- Sistem rekomendasi “For You Page” (FYP)
5. FaceApp / Remini / AI Editing Apps
Fungsi Utama: Aplikasi pengedit foto berbasis AI yang memungkinkan pengguna memperbaiki kualitas gambar, menambahkan efek kecantikan otomatis, bahkan merubah ekspresi atau usia wajah.
Mengapa Viral di Indonesia?
Aplikasi seperti FaceApp dan Remini sering digunakan untuk hiburan maupun kebutuhan konten media sosial karena hasil editannya yang realistis dan cepat.
Contoh Penggunaan:
- Mengubah wajah menjadi lebih muda/tua
- Meningkatkan kualitas foto lama
- Menambahkan efek AI pada selfie
Kesimpulan
Teknologi AI kini bukan lagi hal yang asing, bahkan telah menjadi bagian dari aktivitas sehari-hari masyarakat Indonesia. Lima platform AI yang sering digunakan, seperti ChatGPT, Google Bard, Canva AI, TikTok AI, dan FaceApp/Remini, membuktikan bahwa AI bisa dimanfaatkan untuk beragam kebutuhan — dari belajar, bekerja, hingga hiburan.
Dengan terus berkembangnya teknologi, ke depan akan semakin banyak platform AI yang hadir dan memberikan solusi pintar bagi pengguna di Indonesia. Namun, penting juga untuk menggunakannya secara bijak, memahami batasan teknologi, dan menjaga etika dalam setiap pemanfaatannya.
