Optimalisasi Transformasi Digital Kementerian Agama Digelar di Bali: Menyelaraskan Sistem Informasi Nasional

Optimalisasi Transformasi Digital Kementerian Agama

Optimalisasi Transformasi Digital Kementerian Agama – Pada tanggal 4–8 Oktober 2024, Biro Humas, Data, dan Informasi (HDI), Sekretariat Jenderal Kementerian Agama RI menyelenggarakan kegiatan bertajuk Optimalisasi Penerapan Transformasi Digital di Harris Hotel & Residences Sunset Road, Bali. Acara ini dihadiri oleh para pemimpin tinggi agama, Kepala Kanwil Kemenag dari seluruh Indonesia, Rektor perguruan tinggi keagamaan negeri, serta pejabat teknis seperti pranata komputer.

Tujuan utama acara ini adalah:

  1. Mensosialisasikan program prioritas Kementerian Agama: Transformasi Digital
  2. Menyelaraskan program digital antara pusat dan daerah agar tercipta sinergi kebijakan
  3. Mengoptimalkan pemanfaatan Pusat Data Nasional sebagai infrastruktur dalam e‑government
  4. Meningkatkan keamanan informasi dan integritas sistem aplikasi SPBE
  5. Menguatkan pemanfaatan SIMANTIK dan sistem penghubung layanan lintas pemerintah.

🧱 Pilar dan Konsep Digitalisasi dalam Kemenag

Menurut Sekretaris Jenderal Kemenag RI, Prof. Dr. Muhammad Ali Ramdhani, transformasi digital mengacu pada tiga pilar utama: struktur, kultur, dan sumber daya manusia (resersis). Prinsip yang diusung—“better, faster, system, simple”—menekankan pentingnya proses kerja yang lebih cepat, terstruktur, dan mudah digunakan.

Lebih lanjut, tiga pilar strategis yang ditekankan dalam roadmap digitalisasi adalah:

  • Satu Narasi: keseragaman komunikasi publik di semua level melalui ekosistem ASN Kemenag
  • Satu Akses: implementasi SPBE sebagai akses tunggal ke sistem dan layanan
  • Satu Data: pengembangan big data nasional Kemenag untuk mendukung kebijakan berbasis bukti.

🛠️ Rangkaian Kegiatan Realisasi di Bali

Kegiatan ini menyatukan rector, kepala TIPD (Teknologi Informasi & Pangkalan Data), pranata komputer, serta pejabat di lingkungan Kemenag seluruh provinsi untuk:

  • Pelatihan sistem dan aplikasi SPBE
  • Diskusi integrasi data dan layanan digital lintas satker
  • Pemanfaatan Pusat Data Nasional dan keamanan infrastruktur
  • Workshop penggunaan aplikasi SIMANTIK dan modul pengelolaan aset TIK.

Perwakilan dari UIN Alauddin Makassar dan IAKN Kupang, termasuk rektor dan tim teknis TI, turut hadir untuk meningkatkan implementasi digitalisasi di wilayah mereka.


🔍 Fokus Penguatan Sistem Informasi Nasional (SISFONAS)

Dalam acara tersebut, Sistem Informasi Nasional (SISFONAS) disebut sebagai pilar utama dalam mendukung kebijakan pemerintah. Kepala Biro HDI, Akhmad Fauzin, menjelaskan bahwa integrasi sistem informasi yang tersebar di seluruh unit Kemenag memerlukan sumber daya teknis serta dukungan kebijakan dari pimpinan tinggi.

Transformasi digital, menurut Fauzin, bukan semata soal teknologi—tapi juga melibatkan penguatan kultur digital kerja, serta koordinasi antara pusat dan daerah.


Baca Juga : Definisi Transformasi Digital dan Perkembangan serta Aplikasinya

✅ pencapaian dan dampak yang telah dirasakan

Transparansi, efisiensi, dan responsivitas layanan publik

Nilai indeks SPBE Kemenag meningkat ke kategori “sangat baik”. Layanan digital kini lebih cepat, akuntabel, dan murah, sesuai amanat Perpres No. 95 Tahun 2019 tentang SPBE.

Adopsi Aplikasi Kunci

  • SIMKAH (Sistem Informasi Nikah): kini dapat diakses di perwakilan Indonesia di luar negeri dan telah terintegrasi dengan instansi seperti TASPEN, ASABRI, serta badan peradilan agama. Sudah standardisasi ISO 27001 untuk keamanan data.
  • Cyber Islamic University: pendidikan agama berbasis digital (PJJ) diperluas ke wilayah 3T melalui UISSI dan modul PAI di IAIN Syekh Nurjati Cirebon.

Pengakuan eksternal atas capaian digitalisasi

Kemenag menerima penghargaan Digital Government Award dari KemenPANRB, serta berbagai apresiasi dari media digital atas inovasi layanannya.


🌱 Tantangan dan Strategi Lanjutan

Meskipun capaian sudah cukup signifikan, terdapat sejumlah tantangan yang perlu terus diantisipasi:

  • Perubahan kultur organisasi: adaptasi ASN terhadap budaya kerja digital masih perlu dipercepat
  • Distribusi sumber daya teknis: ketersediaan pranata komputer dan infrastruktur TI yang merata di semua daerah
  • Keamanan siber dan risiko kebocoran data pada layanan yang terintegrasi

Untuk menghadapi ini, roadmap digitalisasi Kemenag mencakup:

  • Pembangunan war room dan infrastruktur jaringan intra‑Kementerian
  • Pengembangan PUSAKA Super Apps, platform integratif layanan nikah, haji, halal, pengaduan, dan pegawai.

📝 Kesimpulan

Kegiatan Optimalisasi Transformasi Digital Kementerian Agama di Bali (4–8 Oktober 2024) merupakan tonggak penting dalam menyelaraskan sistem informasi nasional untuk memperkuat layanan publik berbasis digital. Melalui sinergi antara pusat dan daerah, implementasi SPBE, big data, serta layanan aplikasi terintegrasi seperti SIMKAH dan PUSAKA Super Apps, Kemenag menghadirkan layanan yang lebih transparan, efisien, responsif, dan berkeadilan.

Dengan dukungan penuh budaya kerja digital, kapasitas teknis yang semakin diperkuat, serta kesinambungan kebijakan dan pengawasan, Kemenag berpeluang menjadi pionir transformasi digital di sektor keagamaan di Indonesia—memperkuat akuntabilitas, modernisasi layanan, dan inklusivitas digital bagi masyarakat luas.

Please follow and like us:
Pin Share

You May Have Missed

RSS
Follow by Email